Tatak Ujiyati purna tugas dari jabatannya sebagai Komisaris PT LRT Jakarta.
Kabar ini diketahui melalui cuitan dari Tatak melalui akun Twitter-nya @tatakujiyati pada Selasa (15/11/2022).
"Purna tugas. Alhamdulillah telah menyelesaikan tugas sebagai Komisaris di PT LRTJ," tulis Tatak melalui akun Twitter-nya.
Selain memberitahukan soal dirinya yang telah purna tugas, Tatak juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Provinsi DKI, gubernur DKI Jakarta, PT Jakpro, dan PT LRTJ
Baca Juga:KTT G20 2022 Bali Cetak Sejarah: Joe Biden-Xi Jinping Mesra hingga Undang Uni Afrika
"Terima kasih kepada gubernur DKI, Pemprov DKI, PT Jakpro, dan PT LRT J, yang telah memberi kesempatan untuk berkontribusi. Insyaallah LRTJ tetap jaya," pungkasnya.
Cuitan dari mantan Komisaris PT LRT Jakarta ini pun lantas disorot oleh loyalis Presiden Joko Widodo, Rudi Valinka.
Melalui akun Twitter-nya, @kurawa menampik jika Tatak Ujiyati purna tugas dari jabatannya sebagai komisaris.
Menurut Rudi Valinka, Tatak justru dipecat dari jabatannya.
"Dipecat atuh, 1x24 jam kerjaan Anda cuma jadi BuzzeRp nggak bener aja mau omongin GCG," kata Rudi Valinka.
Baca Juga:Lagu Care Bebek Jegeg Bulan Viral di TikTok, Bagaimana Lirik dan Maknanya?
"Terima kasih Pak Heru telah mendengarkan aspirasi publik untuk mengganti sampah-sampah orang titipan nggak bener," imbuhnya.
Unggahan ini pun lantas dikomentari oleh pengamat politik sekaligus pegiat media sosial Jhon Sitorus.
"Sapu bersih," ujarnya melalui akun Twitter-nya @Miduk17.
Sebelumnya, Tatak Ujiyati dicap sebagai buzzer dari Anies Baswedan. Hal ini dilontarkan oleh Rudi Valinka.
Rudi Valinka menilai jika Tatak hanya sibuk membuat cuitan dari pagi hingga malam. Loyalis Jokowi ini vokal meminta agar Tatak dipecat dari jabatannya sebagai komisaris.
"Pak Heru Budi Pj Gubernur DKI ini ada komisaris LRT Jakarta titipan Gubernur sebelumnya yang kerjanya jadi BuzzeRp pencapresan Juragannya," ucapnya dalam unggahannya seperti dikutip melalui WartaEkonomi.co.id -- jaringan Suara.com.
"Dari jam 08.00 sampai malam seminggu kerjanya hanya ngetwit. Tolong diganti karena dibayar dari uang pajak kami sebagai warga DKI," pungkasnya.