Scroll untuk membaca artikel
Kamis, 16 Maret 2023 | 13:07 WIB

Pria Ini Meninggal Usai Disuruh Polisi Dorong Motor 7 Km, Pendapat Publik Terbagi Dua

Vania Rossa
Pria Ini Meninggal Usai Disuruh Polisi Dorong Motor 7 Km, Pendapat Publik Terbagi Dua
Ilustrasi Pria Meninggal Usai Disuruh Dorong Motor (Pixabay)

Nasib nahas menimpa pria berinisial MA (24) asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Ia terjaring dalam razia balap liar di Kompleks Kantor Sekretariat Daerah Kalsel pada Jumat (10/3/2023) lalu.

Oleh petugas kepolisian, MA pun diminta mendorong sepeda motornya dari lokasi balap liar tersebut menuju Kantor Polres Banjarbaru yang jaraknya kurang lebih 7 km.

Namun saat tengah mendorong sepeda motornya, MA ambruk dan pingsan di jalan. Oleh petugas polisi, MA dibawa ke RS Idaman Banjarbaru. Saat tiba dan diperiksa oleh tim medis, MA dinyatakan meninggal dunia .

Mengutip berita yang diunggah oleh akun @ndorobei.official, tak sedikit warganet yang sebelumnya menyalahkan petugas polisi, lantaran mengira bahwa MA dihukum mendorong motornya sejauh 7 km. 

Baca Juga:Geger Penemuan Mayat Pria Bertato Mengapung di Kalimalang, Diduga Tewas 5 Hari Lalu

Namun, seperti dikutip dari Suara.com, Kapolres AKBP Dody H Kusumah menegaskan bahwa itu bukanlah bentuk hukuman. 

Menurutnya, MA merupakan satu dari 246 orang yang terjaring razia balap liar. Saking banyaknya orang dan motor yang terjaring razia tersebut, maka semua itu tidak bisa diangkut oleh kendaraan yang ada di Polres Banjarbaru.

"Semua kendaraan terjaring razia, jadi tidak mungkin diangkut menggunakan armada kami. Jadi, kami tegaskan, ini bukan sanksi atau hukuman, tetapi memang mau dibawa ke Polres," katanya.

Pendapat warganet pun terbagi dua terhadap peristiwa yang menjadi viral di media sosial ini. Sebagian masih menganggap bahwa itu merupakan bentuk hukuman yang berlebihan dari polisi. Namun, tak sedikit pula yang membela, dan mengatakan bahwa hal tersebut sama sekali bukan kesalahan petugas polisi.

"Innalilahiwainnailaihirajiun, balap liar membahayakan pengguna lain dan sangat menggangu. Tindakan polisi sudah tepat, jadi tidak perlu munurunkan propam untuk memeriksa anggota," kata warganet yang justru mendukung petugas polisi.

Baca Juga:Gacor di Klub, 3 Pemain Ini Patut Jadi Starter Saat Timnas Indonesia Hadapi Burundi di FIFA Matchday

"Kalo kayak gini, ga nyalahin polisinya sih.memang terkadang para pelaku balap liar itu mesti dikasih hukum yang tegas. Mungkin kali ini nasibnya saja kurang baik," komentar warganet.

"Kita lihat oknum berdalih apaan," tulis warganet yang berpikir bahwa peristiwa ini merupakan kesalahan petugas polisi.

"Kasihan polisinya ketiban sial. Padahal niat hati mungkin mau kasih pelajaran," pungkas warganet yang lain.

Berita Terkait

Tag

terpopuler

Unik

Terkini

Loading...
Load More
Ikuti Kami

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda