Direktorat Jenderal Bea Cukai RI melalui akun Twitternya menyampaikan permintaan maaf kepada putri sulung mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid atau Gusdur, Alissa Wahid.
Permintaan maaf Bea Cukai disampaikan menyusul curhatan Alissa Wahid yang mendapat perlakuan intimidatif oleh petugas Bea Cukai saat di Bandara Internasional Soekarno- Hatta sepulangnya dari Taiwan.
"Halo, Kak. Kami memohon maaf atas pengalaman tidak mengenakan yang dialami pada saat tiba di Indonesia," tulis admin Bea Cukai @beacukaiRI yang dikutip Mamagini, Selasa (21/3/2023).
Akun Twitter Bea Cukai RI juga menyampaikan bahwa cuitan yang disampaikan kakak Yenny Wahid itu merupakan masukan dan menjadikan bahan evaluasi atas pelayanan yang diberikan kedepannya.
"Masukan yang diberikan menjadi bahan evaluasi atas pelayanan dan pengawasan barang bawaan penumpang kedepannya. Terima kasih," tulis akun Twitter Bea Cukai RI.
Namun permintaan maaf Bea Cukai di akun Twitter justru mendapat hujatan dari netizen. Netizen menilai bahwa permintaan maafnya merupakan jawaban serupa yang kerap ditulis setiap menyampaikan permintaan maaf.
"Jawaban template admin," tulis akun @fah***.
"Perbaiki itu mental dan attitude para petugas, jangan kebanyakan minta maaf seperti mpok minah di Bajaj Bajuri," kata akun @cak****.
"Ah basi lo @beacukaiRI !!!," kata akun @eug*****
Baca Juga:Mengenal Apa Itu Diversi Hukum yang Ditolak Keluarga David Terhadap AG
"Maaf juga nih kak. Lebih efektif kasih ultimatum petugas yang ceroboh dan maaf "bangs*t" seperti itu. pecat atau pidanakan dengan dalih "pemerasan" bisa gak kak?. Soalnya kita udah gak mempan kalau instansi kek kamu cuma "maaf-maaf" aja tapi NOL EVALUASI," kata akun @dul****.
"Bosen ama templatenya ganti dong," ucap akun @keo****.
"Halah ! jawaban template wkwkwk. Bukan barang bawaan doang, min. perlakuan ke penumpang, apalagi sesama WNI, kok kayak gitu? anggap semua kriminal apa? Ikutan kesal baca kisah mbak Alissa," ucap akun @tya****.
"Template doang. Bocil juga bisa ngetik ginian," papar akun @blau****.
Ada juga netizen yang menyebut bahwa permintaan maaf disampaikan lantaran yang curhat adalah anak dari mantan Presiden.
"Kalau bukan Bu Nyai Alissa apakah akan minta maaf? ," kata akun @ros****
"Ini adminnya perlu dikasih pengetahuan juga , permintaan maaf yg template dan kurang sopan kata2nya. Sama anaknya mantan presiden kok “halo,Kak” kayak bales chat olshop," ucap akun @sss***
Sebelumnya, Alissa Wahid membagikan pengalamannya saat menjalani pemeriksaan oleh petugas Bea Cukai di Bandara Internasional Soekarno Hatta sepulangnya dari Taiwan.
Bahkan Alissa Wahid dikira TKW (Tenaga Kerja Wanita) oleh oknum petugas Bea Cukai.
Dalam cuitannya, Alissa Wahid membalas cuitan netizen yang menceritakan rombongan TKW yang dipalak terang-terangan oleh petugas di Bandara Soekarno Hatta. Namun petugas keamanan kata netizen tersebut justru seolah tutup mata.
Alissa Wahid lalu menceritakan, saat ketibaan di Bandara Soekarno Hatta dari Taiwan, ia diarahkan petugas untuk menuju meja pemeriksaan.
Bahkan ia diberondong sejumlah pertanyaan perihal berapa lama hingga barang apa saja yang dibawa Alissa Wahid.
Petugas Bea Cukai pun kata Alissa meminta dirinya untuk membuka koper yang dibawa usai pulang dari Taiwan.
"Maaf nyamber. Suatu ketika saya pulang dari Konperensi di Taiwan. Di Cengkareng, saya diarahkan menuju meja pemeriksaan yg di dalam itu. Mbak petugas nanya : "Kamu pulang kerja ya di Taiwan? Berapa lama kerja di sana? Bawa apa aja? Buka kopernya," tulis Alissa Wahid dikutip Mamagini dari akun Twitternya @AlisaWahid, Selasa (21/3/2023).
Seraya membuka koper, Alissa Wahid menjelaskan bahwa ia hanya tiga hari di Taiwan untuk menghadiri acara konferensi.
Petugas kata Alissa Wahid lalu kembali menanyakan barang apa saja dan hingga pekerjaannya.
"Saya buka koper sambil dia minta paspor. Saya : "cuma 3 hari di taiwan". Petugas : "Kerja apa 3 hari di taiwan? Kok bawaannya koper gede? Beli apa aja? Emang dibayar berapa?"Saya : "konperensi". Petugas : "kok kamu bisa belanja & bawa barang banyak? Kamu kerja apa?" Ndedes," cuit Alissa Wahid.
Selain itu, Alissa Wahid kembali diberondong pertanyaan perihal kerap ke luar negeri hingga soal pekerjaan.
Namun saat ia menyebut dirinya bekerja LSM, wajah petugas terlihat tak ramah
"Petugas : "sering ya ke luar negeri?". Saya : "ya. Bisa lihat di paspor, mbak. Dia buka-buka paspor. Petugas : "kok sering ke luar. Kerja apa?"Saya : "LSM". Petugas menengok, tampangnya agak kecut, lalu kembalikan paspor : "Silakan"m Saya beberes koper yg udah dia aduk-aduk," ucap Alissa Wahid.
Tak hanya itu, Alissa Wahid menilai perlakuan petugas cukup intimidatif kepada pekerja migran Indonesia (PMI).
"Habis itu kalau pas landing di Cengkareng bareng mbak2 TKI & saya gak lagi capek, saya suka barengin PMI yg cewek-cewek, just in case. Saya saja yg anytime bisa panggil paspampres, cukup stres diperlakukan intimidatif gitu. Apalagi mba-mba PMI yg gak pengalaman," kata dia.
Alissa Wahid mengungkapkan dirinya semula hanya ingin tahu bagaimana perlakuan petugas kepada masyarakat yang harusnya dilayani. Lantaran geram dengan perlakuan petugas, Alissa Wahid akhirnya menjawab dirinya bekerja di LSM.
"Awalnya karena pengen tau sampai semana perlakuannya kpd warga. Tapi lama-lama sebel, makanya aku jawab LSM . Th 2019 atau 2020," kata Alissa Wahid.
Bahkan Alissa Wahid masih mengingat perlakuan intimidatif petugas di Bandara terhadap dirinya
"Nada bicaranya bener-bener intimidatif sih menurut saya. Padahal saya bukan orang yang kecil hati. Pas hadap-hadapan sama polisi di depan GKI Yasmin aja saya berani adu ngeyel," katanya