Beredar kabar yang menarasikan bahwa mega korupsi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ternyata merupakan pesanan Presiden Joko Widodo untuk mendanai pencalonan presiden 3 periode.
Kabar tersebut disebarkan oleh akun Youtube dengan 228 ribu pengikut bernama LIDAH RAKYAT melalui sebuah video yang diunggah pada Selasa, (21/3/2023).
Hingga saat ini video tersebut telah ditonton sebanyak 9,2 ribu kali.
"Sengaja Di Pesan Untuk Danai Nyapres 3 PeriodeMega Korupsi Kemenkeu Ternyata Untuk JokowiViral~" begitu judul dalam unggahan tersebut seperti dikutip Mamagini, Rabu (22/3/2023).
Baca Juga:CEK FAKTA: Terlanjur Sakit Hati, Nagita Slavina Gugat Cerai Raffi Ahmad
Selain itu, unggahan tersebut juga menyertakan thumbnail berupa foto yang diduga telah direkayasa dengan narasi sebagai berikut:
"DI PESAN UNTUK NYAPRES PRIODE 3
TERBONGKAR, KORUPSI KEMENKEU SEBANYAK INI TERNYATA UNTUK AMBISI PRIBADI JOKOWI"
Namun begitu, apakah benar terdapat Mega Korupsi di kemenkeu yang dipesan Jokowi?
Penjelasan
Setelah melihat unggahan tersebut secara utuh, tidak ditemukan adanya keselarasan antara narasi dalam judul dan thumbnail dengan isi video.
Baca Juga:Mantan Kepala DLH Bandar Lampung Sahriwansah Ditahan Kasus Korupsi Retribusi Sampah
Video tersebut sama sekali tidak menampilkan atau menunjukkan bukti bahwa terdapat mega korupsi Kemenkeu yang dipesan Jokowi.
Faktanya, berdasarkan penelusuran, hingga saat ini tidak ada berita kredibel yang menyatakan bahwa terdapat mega korupsi di Kemenkeu yang dipesan Jokowi untuk nyapres 3 periode.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyatakan mega korupsi Kemenkeu pesanan Jokowi merupakan klaim yang tidak benar.
Unggahan tersebut merupakan unggahan yang mengandung informasi dan narasi menyesatkan.
Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini. Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected]