Beredar kabar yang menarasikan bahwa Ganjar Pranowo turut menerima uang dari transaksi janggal Rp300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
Kabar tersebut disebarkan oleh akun Youtube dengan 229 ribu pengikut bernama LIDAH RAKYAT melalui sebuah video yang diunggah pada Kamis(23/3/2023).
"Hasil korupsi Kemenkeu Juga Masuk Kantong Pribadi GanjarKpk Jemput Paksa Tepat Pagi Ini" begitu judul dalam unggahan tersebut seperti dikutip Mamagini, Kamis (23/3/2023).
Selain itu, unggahan tersebut juga menyertakan thumbnail berupa foto yang diduga telah direkayasa dengan narasi sebagai berikut:
Baca Juga:Ramai Dikaitkan dengan Pejabat, Ini 5 Dampak Negatif Sering Pamer di Medsos
"GANJAR KETAHUAN JUGA
SEBAGIAN HASIL KORUPSI 300T KEMENKEU MASUK KANTONG PRIBADINYA"
Namun begitu, apakah benar Ganjar Pranowo ketahuan menerima sebagian uang transaksi janggal Rp300 triliun di Kemenkeu?
Penjelasan
Setelah melihat unggahan tersebut secara utuh, tidak ditemukan adanya keselarasan antara narasi dalam judul dan thumbnail dengan isi video.
Video tersebut sama sekali tidak menampilkan atau menunjukkan bukti bahwa Ganjar Pranowo terlibat dalam transaksi janggal Rp300 triliun lebih di Kemenkeu.
Baca Juga:Berikut Ini 6 Tips Mencegah Penyakit Maag, Yuk Olahraga dan Jaga Pola Makan
Isi video tersebut hanya berupa potongan-potongan video yang digabung menjadi satu terkait dugaan transaksi janggal di Kemenkeu.
Faktanya, berdasarkan penelusuran, hingga saat ini tidak ada berita kredibel yang menyatakan Ganjar Pranowo terlibat atau menerima sebagian uang dari transaksi janggal di Kemenkeu.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyatakan Ganjar Pranowo turut menerima sebagian uang dari transaksi janggal di Kemenkeu merupakan klaim yang tidak benar.
Unggahan tersebut merupakan unggahan yang mengandung informasi dan narasi menyesatkan.
Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini. Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected]